yunita

yunita

Senin, 12 Maret 2012

Kebudayaan Telat "Ngaret"

-->
               Saya ingin membahas kebudayaan di sekililing saya yang sudah sangat mendarah daging. Kebudayaan telat ke Kampus. Atau lebih di kenal dengan “ngaret” . Telat adalah bagian dari kebudayaan Indonesia. Kamu belum menjadi masyarakat Indonesia yang sejati kalo kamu belum pernah telat. Hal ini lebih penting lagi kalau kamu tinggal di Jakarta. Keadaan jalan yang sungguh sulit diprediksi dan berbagai anomalitas lalu lintas lainnya membuat telat adalah sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.
Memang sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang Indonesia untuk telat. Kebudayaan yang susah untuk dihilangkan. Biasanya ada berbagai macam alasan mengapa orang telat datang ke kampus. Contoh yang paling lumrah ialah :  
Kondisi jalanan yang macet. Terutama kalau Jakarta di pagi hari kemacetan sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Sedikit pengalaman ketika saya SMA saya pernah datang telat ke sekolah karena jalanan yang sangat macet. Akhirnya saya “di pulangkan”. Mau menyalahkan kondisi jalanan pun juga gak bisa. Solusi nya ialah, kalau jarak dari rumah ke kampus jauh dan kondisi nya macet harus jalan lebih pagi. Karena macet bukan lagi alasan untuk datang telat sekarang ini. 
Bangun kesiangan. Akibat semaleman asik begadang nonton bola, atau ngerjain tugas bangun kesiangan juga menjadi alasan kenapa orang bisa datang telat ke kampus. Solusinya ialah setel alarm, kalau perlu beli jam weker biar bangun pagi dan gak kesiangan. Atau dengan alasan-alasan lain seperti harus nganter Ayah, Ibu, Kakak atau Adik ke suatu tempat. Banjir juga bisa menjadi alasan kenapa orang datang telat. Bagi yang naik kendaraan bermotor, ban motornya gembos. Atau transportasi umum yang telat atau terlalu ramai. Semua mungkin saja terjadi.
Kebudayaan telat ini kalau menurut saya tidak ada sisi positifnya, melainkan banyak dampak negatif nya. Dengan banyaknya faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan sehingga menimbulkan dampak negatif / kerugian kepada yang bersangkutan. Kerugian bagi yang terlambat adalah untuk anak sekolah bisa mendapat hukuman dari guru, untuk para mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti kelas mata kuliah yang terlambat tersebut, untuk orang kantoran bisa dipotong gaji.  
Memang telat bukanlah hal yang baik untuk dilajutkan kebudayaannya. Jadi, semua hal yang bisa membuat kita telat seharusnya bisa di siasati dengan baik. Lebih baik menunggu sebelum dosen datang, daripada datang telat yang malah merugikan kita sendiri. Tetapi pada akhirnyapun disaat paling terdesak, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar